Rabu, 25 Februari 2009

2. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran terhadap tanah bekas TPA akan dijenuhi garam-garam mineral sehingga tingkat salinitasnya sangat tinggi. Membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkannya kembali untuk tujuan lahan pertanian. (Prof.Dr.Ir.H.R.Sudradjat,M.Sc.,2006 : 72)
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemar, yakni:
a. Sampah Anorganik yaitu sampah yang mengandung senyawa anorganik sehingga tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Seperti sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca dan kaleng.
b. Sampah Organik yaitu sampah yang mengandung senyawa organik atau tersusun atas unsur Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen dan sedikit Fosfor. Seperti detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan).
c. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
Dampak Pencemaran Tanah
• Pada Ekosistem
 Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan artropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah)
 Penempatan sampah dan pengurugan sampah oleh tanah di permukaan landfill menggunakan alat berat akan menimbulkan struktur tanah rusak menjadi padat mengurangi daya serap air, terjadi cekungan dan erosi.
(Prof.Dr.Ir.H.R.Sudradjat,M.Sc.,2006 : 74)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar